Kamis, 22 Desember 2016

Pembukaan Lahan, Irigasi, dan Pengolahan Tanah

Pembukaan Lahan untuk Pertanian
1.       Kegiatan membuka suatu areal yang akan digunakan untuk kegiatan pertanian
2.       Pembukaan lahan harus memperhatikan ekosistem disekitarnya
3.       Perlu diperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan yang akan digunakan untuk pertanian
Syarat-syarat pembukaan lahan untuk pertanian
1.       Bukan merupakan areal konservasi
2.       Harus dekat dengan sumber air
3.       Memperhatikan analisis dampak lingkungan (AMDAL)
4.       Pekerjaan pembukaan lahan melibatkan berbagai disiplin ilmu : Agronomi, Agroklimat, Hidro-orologi, Meteorologi, Irigasi/drainasi, Konservasi & pengendalian lingkungan, Agro-enginering/peralatan mesin berat
5.       Agar pembukaan lahan, persiapan dan pengolahan tanah tidak menyebabkan kerusakan tanah (erosi, hilangnya top soil, longsor, dsb).
Saluran Irigasi                                              
1.       Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bagi pertanian
2.       Daerah yang kekurangan air dapat segera terairi dengan adanya saluran irigasi
3.       Dalam menentukan sistem pengairan harus memperhatikan slope association of land yang terdiri dari arah, derajat, dan keseragaman kemiringan tanah/lerang
4.       Apabila lereng tidak beraturan digunakan pengairan dengan metode sprinkle irrigation (Irigasi pancar)
5.       apabila lereng beraturan, pengairan dapat dilakukan dengan membuat alur atau pematang pada lahan usaha tani.
Jenis-jenis Irigasi
  1. irigasi teknis
  2. irigasi tetes
  3. irigasi pancar

Penggunaan Lahan Untuk Pertanian
PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)
          Pengolahan tanah adalah tindakan persiapan media tumbuh agar sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum
          Tujuan pengolahan tanah
          Memperbaiki aerasi dan drainase
          Menghilangkan kemasaman tanah (oksidasi)
          Mencampur bahan organik dengan tanah
          Mengurangi erosi tanah
          Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
          Mengendalikan serangan OPT (gulma, hama, dan penyakit)
Faktor yang Mempengaruhi
          Sifat fisik tanah (tekstur tanah, tanah berat atau ringan)
          Kemiringan (lereng)
          Jenis tanaman yang akan diusahakan
          Waktu dan alat yang tersedia
          Biaya usahatani


  Pengolahan Tanah
          Selalu memelihara sifat-sifat porositas tanah dengan baik, supaya tanah dapat berpori terus dan udara dapat dengan mudah untuk masuk
          Selalu memelihara kehidupan mikroba tanah yang berguna, supaya kesuburan tanah dapat terpelihara dan mencegah tanah dari pencemaran
          Membuat bedengan atau gulutan yang digunakan untuk mengatur air, agar air dapat merembes ke tempat yang ditentukan
MULSA
Mulching :  pekerjaan menutup tanah di sekitar tanaman dengan menggunakan mulsa
Mulsa :  semua bahan tidak hidup seperti limbah pertanian (sisa-sisa tanaman, sisa-sisa panen), baik yang sudah kering (serasah) ataupun bahan yang masih segar.
Tujuan Pemulsaan
  • Menghindari penguapan air tanah yang terlalu tinggi selama musim kemarau, sehingga kelembaban tanah dapat dipertahankan
  • Menyuburkan tanah karena adanya pelapukan bahan-bahan organik
  • Menstabilkan suhu permukaan tanah
  • Mencegah terjadinya erosi
  • Menekan pertumbuhan gulma
Keuntungan Mulsa
Konservasi air dan mencegah erosi
Memperbaiki struktur tanah dan mencegah erosi
Menambah unsur hara
Menekan gulma
Mencegah penyebaran penyakit ke tanaman (daun)
Mengisolasi tanah dari patogen
Menambah mikroorganisme, cacing dan serangga tan
Mencegah tanaman dari kerusakan akibat pembabatan 
 Mengurangi ‘biaya’ pengelolaan lanskap
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUKUR KINERJA DENGAN HR SCORECARD

Perusahaan perlu melakukan pengukuran atas kinerja mereka, karena ini akan menentukan berhasil atau tidaknya sumber daya manusia dalam men...