Masyarakat sekarang sudah banyak menyadari bahwa mengkonsumsi produk organik yang bebas dari kimia adalah hal yang penting, karena mengkonsumsi sayur dan buah yang banyak beredar di pasaran belum tentu dapat menyehatkan. Hal ini disebabkan karena terdapatnya residu dalam produk dari proses budidaya secara konvensional.
Secara umum sistem pertanian
dikatakan organik ketika proses produksi pangan adalah alamiah (Indonesia Organik 2014), tidak mengandalkan pupuk dan pestisida kimia,
hormon buatan, antibiotik seperti sering digunakan dalam peternakan dan
tidak menggunakan Genetically Modified Organism (GMOs) (Directorate General for agriculture and Rural Development of the European Commission, 2014).
Untuk itu budidaya secara organik sudah banyak dilakukan di berbagai wilayah. Dari segi performa produk organik memiliki performa yang kurang menarik, tapi produk organik memiliki cita rasa yang lezat, lebih manis dan lebih renyah. Namun, dari segi harga Produk organik memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional dan biasanya hanya terdapat di supermarket atau pasar swalayan lainnya sehingga produk organik belum bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Sebenarnya bertani secara konvensional tidak selamanya buruk asalkan dengan cara yang benar. karena pertanian secara konvensional juga memiliki berbagai keuntungan seperti pengendalian hama pertanian lebih efektif, respon pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih cepat sehingga lebih cepat panen, dan harganya lebih murah sehingga terjangkau oleh masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan pangan ddan menjaga kestabilan harga.
Namun jika penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan akan berdampak buruk terhadap lingkungan, petani bahkan konsumen.Selain itu yang harus diingat pertanian konvensional ini tidak terlepas dari dampak negatif untuk jangka panjang. Menurut Schaller (1993), beberapa dampak negatif dari pertanian konvensional adalah:
1. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian.
2. Membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Baik karena pestisida kimia maupun bahan aditif pakan.
3. Pengaruh negatif senyawa kimia pada mutu dan kesehatan makanan.
4. Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan fauna yang merupakan modal utama pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
5. Meningkatnya daya tahan (resistent) organisme pengganggu terhadap pestisida kimia.
6. Merosotnya daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan organik.
7. Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam yang tidak terbaharui (non-renewable natural resources).
8. Risiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerja pertanian.
Namun jika penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan akan berdampak buruk terhadap lingkungan, petani bahkan konsumen.Selain itu yang harus diingat pertanian konvensional ini tidak terlepas dari dampak negatif untuk jangka panjang. Menurut Schaller (1993), beberapa dampak negatif dari pertanian konvensional adalah:
1. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian.
2. Membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Baik karena pestisida kimia maupun bahan aditif pakan.
3. Pengaruh negatif senyawa kimia pada mutu dan kesehatan makanan.
4. Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan fauna yang merupakan modal utama pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).
5. Meningkatnya daya tahan (resistent) organisme pengganggu terhadap pestisida kimia.
6. Merosotnya daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan berkurangnya bahan organik.
7. Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam yang tidak terbaharui (non-renewable natural resources).
8. Risiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerja pertanian.
Untuk itu Pertanian Organik harus terus digalakan, meskipun dalam prosesnya pertanian organik butuh usaha yang optimal agar tidak gagal panen akibat serangan hama penyakit atau faktor lingkungan lainnya. bertani secara organik memiliki banyak berbagai manfaat dan keuntungan yaitu :
1. Harga jual yang tinggi
produk organik memiliki harga jual yang lebih tinggi di pasaran. hal ini dapat menguntungkan para petani karena nilai jual yang tinggi dan biaya operasial yang rendah para petani dapat meraih keuntungan yang lebih tinggi
2. Menghasilkan makanan sehat
Pertanian organik akan menghasilkan makanan yang sehat, aman dan bergizi karena tidak adanya bahan kimia yang berasal dari pupuk maupun pestisida kimia dari hasil budidaya.
3. Mengurangi Limbah Pertanian
sisa-sisa produk pertanian bisa dimanfaatkan kembali menjadi pupuk organik sehingga dapat mengurangi cost dalam budidaya.
4. Tidak Merusak atau mematikan mikroorganisme yang ada dalam tanah
Dengan pertanian organik aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah tidak akan terganggu, bahkan dengan pertanian organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah
5. lingkungan pertanian menjadi lebih sehat
lingkungan akan tetap terjaga dan petani bisa hidup lebih sehat karena tidak terkena bahan kimia yang berasal dari pupuk dan pestisida anorganik.
6. Berkelanjutan
6. Berkelanjutan
pertanian organik mampu meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang serta memelihara kelestrarian alam dan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar