Sabtu, 10 November 2018

Laporan Kunjungan ke BMKG Bogor


Assalamualaikum temen-temen..
Gimana nih kabarnya ??
Semoga kalian semua sehat selalu dan segala urusan dimudahkan.. Aamiin
Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita dan berbagi pengalaman mengenai stasiun BMKG Bogor terkait sejarah, cakupan wilayah hingga alat-alat yang tersedia di BMKG Bogor.
Baca selengkapnya ya :)

1.     Sejarah BMKG
Berdasarkan informasi yang saya dapat dari narasumber BMKG Bogor adalah sebuah UPT yang merupakan balai wilayah yang mempunyai 5 balai di bawah nauangan deputi 2 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Karena informasinya kurang lengkap akhirnya saya mengunjungi situs BMKG untuk melihat sejarah lengkapnya.
Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841, diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Pada tahun 1866, diresmikan oleh Pemerintah Hindia Belanda menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. BMKG Bogor mengalami banyak perubahan nama Meteorologisch en Geofisiche Dienst (1947), Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum(1949), Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan(1955), kemudian dikembalikan menjadi menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara(1960) Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. https://www.bmkg.go.id/profil/?p=sejarah

2.     Cakupan Wilayah
Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor melayani jasa data iklim, curah hujan, jumlah penguapan, angin, dan jumlah sambaran petir di wilayah Jawa Barat. BMKG Bogor bekerja sama dengan sejumlah pos hujan di wilayah Jawa Barat. BMKG Dramaga berlokasi di IPB – Situgede, Bogor Barat, Kota Bogor.

3.     Alat-alat Ukur
Alat-alat ukur yang terdapat di BMKG Bogor diletakkan di tempat yang sangat luas dan di tanah yang datar, kemudian jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan seperti pohon tumbang, tanah longsor dan lain-lain. Alat- alat yang terdapat di BMKG Bogor antara lain :
a.     Penakar Hujan Manual Type Observatorium 
mengukur     jumlah   curah  hujan selama 24 jam. Jumlah  curah    hujan  yang  tertampung  akan  dituangkan    melalui  kran   dan   ditakar  dengan  gelas  ukur yang berskala sampai dengan 20 mm. Pengamatan dilakukan jam 07.00 pagi dengan membuka kran  dan  menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah curah hujan. Data curah hujan akan menunjukan suatu kondisi musim hujan atau musim kemarau dengan melihat akumulasi rata-rata curah hujan yang terjadi di wilayah Jawa Barat.

b. Lysimeter 
Berfungsi untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi secara langsung.  Unsur yang diamati adalah besarnya penguapan yang berlangsung pada sebidang tanah yang bervegetasi. Bak lisymeter ini berbentuk segiempat. Tanah digali sedalam 1 m2, untuk setiap kedalaman lapisan tanah dipisahkan 20 cm sampai kedalaman 1.25 m2 dengan memasukkan baja lisimeter, kerikil, ijuk, pasir halus. kemudian masukkan lapisan tanah 20 cm yang berasal dari galian sebelumnya. Tunggu tanah sampai jenuh dan padat. 
Pengamatan di lakukan mulai pada pagi hari dengan mengisi bak misalnya 10 liter, lalu pada jam 17.00 WIB air disedot atau dikeluarkan dengan menggunakan pompa untuk dilakukan pengamatan evapotranpirasinya. Jika pada saat disedot hanya 7 liter air yang tersisa. Maka, nilai evapotranspirasi bisa dihitung dengan rumus yaitu air siraman + air curah hujan – air yang disedot.

   c. Menara Cuaca  (Towering Climatology)
         Berfungsi sebagai tempat alat - alat  untuk mengukur profil iklim mikro pada  3 ketinggian yang
         berbeda yaitu 4 m, 7 m, dan 10 m dari permukaan tanah.  Pada masing - masing ketinggian 
         terdapat sangkar meteorologi dan cup counter anemometer.  

    d.   Open Pan Evaporimeter
Alat ini Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai. Alat ini tidak boleh dimasukkan benda apapun karena air yang keluar akan diangkap penguapan sehingga data yang dihasilkan tidak akurat.Pengamatan dilakukan 3 kali yaitu Jam  07.30, 13.30, 17.30 WIB

e. Thermometer Tanah

Alat  ini Berfungsi untuk  mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 
cm 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm. Thermometer ini menggunakan cairan
air  raksa dan diletakkan di dalam tanah yang permukaan tanahnya berumput pendek, dan 
tanah gundul. Bagian bawah bola thermometer diisi dengan parafin/lilin, hal ini bertujuan 
untuk memperlambat perubahan suhu. Jadi, ketika thermometer diangkat ke atas permukaan
tanah saat pengamatan atau pembacaan maka suhu yang dihasilkan tidak akan jauh berbeda
dengan di dalam tanah. Waktu pengamatan  dilakukan 3 kali yaitu 07.30, 13.30, 17.30 WIB.

f. Cup Counter Anemometer
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu. terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila tertiup angin , pada bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat perputaran mangkok tersebut,. Untuk mengetahui kecepatan rata-rata angin pada periode waktu tertentu maka hasil saat pengamatan dikurangi dengan hasil data sebelumnya kemudian di bagi dengan periode tertentu. Dilakukan tiga kali pengamatan pada pukul  07.00, 14.00, 18.00 WIB.

g. Sangkar Meteorologi

Sangkar meteorologi ini berfungsi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan. Di dalam sangkar meteorology terdapat thermometer minimum dan maksimum serta thermometer bola kering dan bola basah. 

h. AAWS (Automatic Agroclimate Weder Station)
Alat ini mengamati semua unsur cuaca secara otomatis. unsur yang diamati antar lain: curah hujan, arah, dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara, radiasi matahari, kadar air tanah, evaporasi, dan suhu tanah.. Pada alat ini terdapat logger yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah semua data, kemudian akan dikirmkan setiap 10 menit menggunakan jaringan internet.

i. Campbell Stokes
Alat ini berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari dalam satu hari.  Alat ini terdapat bola kaca yang berfungsi untuk mengumpulkan sinar matahari ke titik focus, kemudia di bawah bola tersebut terdapat kertas yang mempunyai skala jam. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat bagian kertas yang terbakar, panjang  jejak atau bekas bakaran akan menunjukan lamanya penyinaran matahari.



 j. Aktinograf Bimetal
Alat ini berfungsi   untuk   mengukur    radiasi    matahari  dalam  waktu  satu  hari. alat ini terdapat duah buah plat atau lempengan yang berbeda warna sebagai sensor yaitu warna hitam dan putih. Ketika terdapat sinar matahari maka akan terjardi pemuaian. Plat putih akan memantulkan sinar matahari sedangkan plat hitam akan menyerap sinar matahari. sehingga akan menimbulkan gerak pena pada kertas pias yang dipasang slinder jam. Perbedaan selisih pemuaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar perhitungan radiasi matahari dalam satu hari. Kertas pias akan di pasang pada pukul 07.00 WIB dan akan diangkat pada pukul 18.00 WIB.


k. ASRS (Automatic Sun Radiantion System)



Alat ini berfungsi untuk mengukur radiasi matahari. Alat ini terdapat sensor automatis dengan mengikuti arah matahari dari  terbit hingga terbenam. Data yang terkumpul dalam logger akan langsung dikirimkan setiap 10 menit.

mungkin itu saja alat-alat yang ada di stasiun BMKG Bogor yang dapat saya ceritakan, masih banyak alat-alat lainnya yang bisa di baca lengkap di situs BMKG.
Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa tinggalkan kritik dan saran yang membangun ya :)
Wassalamualaikum wr.wb 
















































































































































MENGUKUR KINERJA DENGAN HR SCORECARD

Perusahaan perlu melakukan pengukuran atas kinerja mereka, karena ini akan menentukan berhasil atau tidaknya sumber daya manusia dalam men...